NAMA : MIFTAHUL KHOIRIYAH AL ISTIQOMAH
NIM : 120910101007
JURUSAN : HUBUNGAN INTERNASIONAL
Masyarakat
merupakan elemen yang penting dalam suatu wilayah maupun suatu negara.
Dalam kehidupannya, masyarakat tidak bisa melewati kehidupan secara
statis untuk menuju perubahan melalui sebuah pembangunan. Hal tersebut
dirasa penting, sebab melalui sebuah pembangunan maka kehidupan
masyarakat akan terarah menjadi semakin baik. Sehingga jika kehidupan
hanya bercermin pada hal-hal yang bersifat klasik dan primitif maka akan
menjadi jauh dari kesejahteraan dan kemulyaan dalam kehidupan, meskipun
kehidupan tetap berjalan. Dari beberapa hal tersebut, maka suatu saat
akan ada masa dimana masyarakat mengalami perubahan dari masyarakat
tradisional menuju masyarakat modern.
Perwujudan dari adanya perubahan
tersebut bisa berbentuk pada hal-hal yang menjadi kegiatan atau
rutinitas dalam kehidupan masyarakat setempat. Cara berfikir masyarakat
juga mampu menjadi faktor yang menunjukkan apakah masyarakat tersebut
termasuk dalam golongan masyarakat yang tradisional atau masyarakat yang
modern. Lingkungan memiliki peran yang cukup besar sebagai salah satu
pendukung untuk terwujudnya masyarakat modern. Secara mudahnya,
masyarakat tradisional bisa dipahami sebagai masyarakat suatu wilayah
yang masih berpegang teguh pada nilai-nlai luhur nenek moyang sebagai
landasan untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Perubahan yang ada dalam
kehidupan masyarakat tersebut juga menjadi landasan penting dalam
proses pembangunan. Berbanding terbalik dengan masyarakat tradisional,
masyarakat modern merupakan kelompok masyarakat yang terlepas atau
melepaskan diri dari ikatan-ikatan nenek moyang. Ada banyak hal yang
memicu masyarakat untuk menuju jalan yang modern.
Masyarakat modern
menjadi hal yang sangat berprioritas dalam kehidupan. Pasalnya, dengan
merubah kehidupan mereka dari tradisional menjadi modern, maka akan
semakin mempermudah dalam hal jaringan serta keadaan untuk mengikuti
segala hal yang baru-baru ini terjadi. Namun, tidak bisa dipungkiri
bahwa ada juga masyarakat yang tetap bertahan dengan rasa segala
rutinitas yang berpicu pada kehidupan zaman yang semakin menomorsatukan
logika dalam pengambilan keputusan. Ada masyarakat yang enggan untuk
disentuh dan bahkan tidak bersedia untuk menanamkan ciri masyarakat
modern dalam kehidupan mereka.
Antara kedua tokoh ini memang
sama-sama membentuk sebuah pikiran terkait dengan modernisasi. Akan
tetapi, ternyata keduanya berorientasi pada permasalahan yang berbeda.
Jika modern yang dibicarakan dan dipermasalahkan oleh Alex terkait
dengan masyarakat modern, maka lain lagi ketika kita mengacu pada
bentuk pemikiran yang dicanangkan oleh Adam Smith. Ia adalah serang
tokoh yang cukup masyhur dengan pemikiran ekonomi modern. Selalu ada
keterkaitan diantara kedua teori tersebut. Sebab, kedua teori ini
memiliki kekuatan yang sangat dekat. Masyarakat tradisioal yang hendak
menjalankan kehidupan didalam keutuhhan keluarganya bisa berpaling dari
ekonomi modern. Namun, ketika suatu masyarakat menginginkan untuk
melanjutkan kehidupan dalam sebuah keadaan yang modern, maka salah satu
hal yang bisa dilakukan adalah terkait dengan modernisasi ekonomi.
Cara atau bentuk melalui perekonomian yang modern akan menjadi hal yang
tepat untuk mengimplementasikannya dalam menuju kehidupan masyarakat
modern.
Ada banyak ciri yang bisa menjadi petunjuk bahwa suatu
masyarakat termasuk dalam masyarakat modern menurut Alex Inkeles.
Beberapa ciri yang mendasarinya adalah sebagai berikut :
1. Percaya diri
Masyarakat
modern kerapkali dekat dengan kehidupan yang serba baru dan sangat
terpengaruh oleh adanya globalisasi. Diperlukan kekuatan yang besar
untuk merubah diri dalam lingkup tradisional dan primitif menuju
masyarakat modern yang tidak mengerti tentang situasi seperti ini. Salah
satu hal yang bisa menjadi kekuatan besar dalam diri seorang manusia
adalah mereka yang mengantongi kepercayaan secara penuh dari dalam diri
mereka untuk masing-masing individu. Sekarang bisa dibayangkan jika
kepercayaan terhadap diri sendiri saja sangat tipis bahkan nyaris tidak
ada, maka bukan menjadi hal baru dalam kegagalan masyarakat modern.
Ketika seseorang memiliki kepercayaan dalam dirinya, maka bisa
dipastikan bahwa ia juga berpikir maju terhadap setiap hal yang ia
lakukan. Selain itu, besar kemungkinan bahwa dia mampu untuk berperan
dalam kehiupan yang jauh lebih rumit dan keras ini. Dari sini bisa
disimpulkan bahwa rasa percaya diri bisa dipakai ciri untuk mampu
mewujudkan masyarakat yang modern.
2. Menerima hal-hal yang baru
Entah
sadar atau tidak, orang yang berrietasi paada modernitas selalu senang
dan mudah akrab terhadap hal-hal yang bersifat baru. Jika masyarakat
selalu penasaran terhadp hal-hal yang baru ditemukan, maka itu bisa
menjadi alat yang kuat dalam menjaga hati dan pancasila. Masyarakat yang
berada pada lingkup kehidupann yang modern, akan mudah sekali untuk
mengalami rasa bosan. Jenuh juga menjadi hiasan dalam perjalanan
kehidupan yang dirasa stagnan. Dari rasa bosan, jenuh, dan mungkin patah
semangat akan menjalani hidup dengan model yang bertahan dalam
keterpaksaan. Disinilah timbul keinginan untuk lari dan mencari hal-hal
baru yang bisa menghilangkan kejenuhan serta mendatangkan beberapa
tindakan yang dirasa cukup relevan dalam pemenuhan kebutuhan manusia
serta menjadi indikator bahwa dia berada pada kelmpok yang sesuai denan
masanya.
3. Menghargai waktu
Kembali pada sebuah pepatah atau
apalah yang mengatakan pada deraksi waktu yang hilang tidak akan
kembali. Begitu berharganya waktu sehingga jika waktu tidak
dimanfaatkan sebaik mungkin, maka mustahil sesorang mampu menjalani
kehidupan sesuai dengan kebutuhan yang saat ini dibutuhkan (masyarakat
modern). Masyarakat modern sadar bahwa tidak ada yang tahu kapan manusia
akan kehilangan nyawa. Dari situ masyarakat akan memanfaatkan waktu
yang dimiliki dengan sebaik-baiknya. Ini bisa diterapkan dalam kehidupan
masyarakat modern. Namun, jika ternyata praktek dilapangan masih
kurang, maka hal tersebut kembali pada kesadaran dan besar krcilnya
tanggung jawab yang dimiliki sebagai seorang individu maupun masyarakat.
4. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian
Para
masyarakat tradisional mungkin saja menjalani ehidupanseperti air yang
mengalir. Akan tetapi ini sangat bberbeda dengan masyarakat yang
memiliki orientasi dan pandangan ke depan. Mereka akan memikirkan setiap
tindakan yang mereka lakukan. Mereka akan mempertimbangkan baik buruk
dari hal-hal yang menjadi kegiatan dalam kehidupan mereka. Masyarakat
tradisional tidak akan mampu memiliki perencanaan layaknya yang
dilakukan oleh masyarakat modern. Hal tersebutt dikarenakan pola piikir
masyarakat tradisional yang selalu mengira bahwa apapun yang kita
lakukan saat ini, adalah bentuk tkdir tuhan yang tidak akan pernah bisa
berubah kecuali ketika tuhan berkehendak. Itu menjadi hal yang sangat
bertolak belakang dengan sikap yang dicerminkan oleh para masyarakat
modern. Masyarakat mdern selalu percaya bahwa semu yang direncanakan
akan lebih matang jika dibandingkan dengaan hal-hal yang terjadi tanpa
perkiraan dan dugaan. Sebab, jika ditinjau dala aspek sosiologi, maka
pada dasarnya segala hal yang terjadi didunia ini tidak ada yang
reflek/spontan/otomatis. Namun, semuanya merupakan bentukan dari dalam
diri yang bisa dikategorikan dalam kehidupan yang direncakanan dan
diorganisasikan oleh individu masing-masing “perencanaan dan
pengorganisasian positif”.
5. Lebih percaya pada ilmu pengetahan dan teknologi
Ada
beberapa pendapat terkait hal ini. Memang yang terjadi untuk saat ini
seringkali banyak orang yang mengaku bahwa sesungguhnya mereka termasuk
dalam manusia yang tak beriman. Hal tersebut bukanlah
menafikan/meniadakan bahwa dia lupa akan tuhan dan agamanya dan menjadi
manusia yang tidak membutuhkan orang lain maupun yang lainnya. Namun,
ada beberapa orang yang menyatakan baik secara langsung maupun tidak
langsung, bahwa pengetahuan dan teknlogi adalah segalanya. Semua hal
yang terjadi didunia ini termasuk dalam hal terkecil pada kehidupan
bisa menjadi lambang atau tanda untuk mengagumi dan mengikutinya.
Walaupun tidak semua orang dalam lingkup masyarakat modern yang lebih
percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi, namun mayoritas dari mereka
sangat mengagung-agungkan kehidupan yang dengan ilm pengetahuan serta
teknologi. Mungkin, ada semacam rasa tidak sadar atau hilang kendali
akan adanya pikiran jernih manusia tentang asal muasal buatan BB.
Ciri
ini sedikit memberikan bantahan dari saya. Saya tidak setuju secara
keseluruhan tentang pandangan bahwa salah satu ciri dari orang yang
tergabung dalam masyarakat modern adalah orang-orang yang mendewakan
ilmu pengetahuan sebagai tuhan sekaligus teknologi. Sebab, itu tidak
secara keseluruhan namun hanya beberapa dari orang-orang modern. Selain
itu juga adanya ciri sebelumnya mampu mematahkan masalah ini sebab
saling curiga antar satu dengan yang lain. Disana dijelaskan adanya
perencanaan dan pengorganisasian dalam kehidupan. Cukup jelas bahwa
sekeras apapun seseorang masuk dalam dunia keagamaan orang lain, maka
akan tetap sulit ketika harus merubah keyakinan sesorang untuk mampu
mengikuti dan menuruti yang kita harapkan.
6. Menghargai harkat hidup orang lain
Bisa
disikapi dengan pandangan bahwa ketika kita ingin dihormati, maka sudah
selayaknya kit menghormati orang lain. Tanpa adanya hormat dan santun
dari kita kepada orang lain, maka orang lain juga akan enggan memberikan
rasa horat kepada kita. Maka disini seolah-olah juga embicarakan
tentang kedewasaan yangmana seiring berjalannya waktu maka sesorang juga
akan bisa tumbuh menjadi masyarakat yang modern dengan tidak melakukan
kekerasan yang dilambangkan dengan cara menghargai harkat dan martabat
orang lain, maka hal tersebutt sudah mennjadi hal yanng wajar jika
dipandang dai kacamata masyarakat modern.
7. Imbalan sesuai dengan sesuatu yang diberikan
Orang
modern akan selalu giat dalam bekerja dengan harapan agar semua
kebutuhan dan keinginan bisa terpenuhi dengan lancar tanpa adanya
kekurangan satu apapun. Mereka berfikir seperti itu karena tanpa adanya
usaha maka akan mustahil kehidupan yang layak dan enak bisa trepenuhi.
Ketika kita sudah bekerja dan bersunguh-sungguh barulah usaha kita akan
mendapatkan imbalan dengan kesuksesan. Kesuksesan yang diperoleh akan
sesuai dengan usaha dan kerja keras yang dilakukan. Sehinngga masyarakat
modern sangat antusias untuk bekerja karena memiliki tujuan untuk bisa
memiliki kesuksesan dari jerih payah yang dilakukan selama ini. Tidak
heran ketika antara masyarakat modern dan tradisional terjadi perbedaan
yang cukup jauh. Dan yang selama ini terjadi adalah bahwa kebanyakan
antara masyarakat modern dengan tradisional, lebih sukses masyarakat
mdern karena telah melakukan perubahan-perubahan dalam kehidupannya
serta lebih menggebu dalam setiap hal yang dilaksanakan.
Diatas
adalah ciri-ciri yang terkait dengan adanya masyarakat modern. Adam
Smith memang tidak banyak bicara terkait dengan asyarakat modern. Ia
memberikan gagasan atau pandangan tentang perekonomian modern. Dalam
perekonomian modern dicanangkan bahwa suatu pemerintahan bisa berjalan
dengan baik dalam hal pereknomian ketika suatu negara mampu memberikan
kebutuhan masyarakat dengan tidak banyak mengeluarkan biaya. Artinya
bagaiaman suau negara menerapkan prinsip ekonomi dengan mengeluarkan
seminimal mungkin untuk memperoleh pemasukan sebanyak mungkin.
Sebenarnya
selain ciri-ciri diatas juga masih banyak ciri terkait dengan
masyarakat modern. Diantaranya adalah juga termasuk masyarkat yang
terdiri dari masyarakat heterogen. Mereka bisa menjalani kehidupan
dengan berbagai macam jenis orang yang artinya mereka mampu
bersosialisasi dan beradaptasi dengan baik. Adanya tindakan dengan
mengedepankan rasio yang dilakukan dalam setiap tindakan juga termasuk
contoh masyarakat modern. Sebab asyarakat modern akan menggunakan rasio
dalam tindakan mereka bukan hanya dengan hati seperti yang dilakukan
oleh masyarakat tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar