Senin, 27 Mei 2013

Teori Alex Inkeles dan Adam Smith

 NAMA      : MIFTAHUL KHOIRIYAH AL ISTIQOMAH
NIM           : 120910101007
JURUSAN : HUBUNGAN INTERNASIONAL
  
Masyarakat merupakan elemen yang penting dalam suatu wilayah maupun suatu negara. Dalam kehidupannya, masyarakat tidak bisa melewati kehidupan secara statis untuk menuju perubahan melalui sebuah pembangunan. Hal tersebut dirasa penting, sebab melalui sebuah pembangunan maka kehidupan masyarakat akan terarah menjadi semakin baik. Sehingga jika kehidupan hanya bercermin pada hal-hal yang bersifat klasik dan primitif maka akan menjadi jauh dari kesejahteraan dan kemulyaan dalam kehidupan, meskipun kehidupan tetap berjalan. Dari beberapa hal tersebut, maka suatu saat akan ada masa dimana masyarakat mengalami perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern.
Perwujudan dari adanya perubahan tersebut bisa berbentuk pada hal-hal yang menjadi kegiatan atau rutinitas dalam kehidupan masyarakat setempat. Cara berfikir masyarakat juga mampu menjadi faktor yang menunjukkan apakah masyarakat tersebut termasuk dalam golongan masyarakat yang tradisional atau masyarakat yang modern. Lingkungan memiliki peran yang cukup besar sebagai salah satu pendukung untuk terwujudnya masyarakat modern. Secara mudahnya, masyarakat tradisional bisa dipahami sebagai masyarakat suatu wilayah yang masih berpegang teguh pada nilai-nlai luhur nenek moyang sebagai landasan untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Perubahan yang ada dalam kehidupan masyarakat tersebut juga menjadi landasan penting dalam proses pembangunan. Berbanding terbalik dengan masyarakat tradisional, masyarakat modern merupakan kelompok masyarakat yang terlepas atau melepaskan diri dari ikatan-ikatan nenek moyang. Ada banyak hal yang memicu masyarakat untuk menuju jalan yang modern.
Masyarakat modern menjadi hal yang sangat berprioritas dalam kehidupan. Pasalnya, dengan merubah kehidupan mereka dari tradisional menjadi modern, maka akan semakin mempermudah dalam hal jaringan serta keadaan untuk mengikuti segala hal yang baru-baru ini terjadi. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa ada juga masyarakat yang tetap bertahan dengan rasa segala rutinitas yang berpicu pada kehidupan zaman yang semakin menomorsatukan logika dalam pengambilan keputusan. Ada masyarakat yang enggan untuk disentuh dan bahkan tidak bersedia untuk menanamkan ciri masyarakat modern dalam kehidupan mereka.
Antara kedua tokoh ini memang sama-sama membentuk sebuah pikiran terkait dengan  modernisasi.  Akan tetapi, ternyata keduanya berorientasi pada permasalahan yang berbeda. Jika modern yang dibicarakan dan dipermasalahkan oleh Alex terkait dengan masyarakat modern,  maka lain lagi ketika kita mengacu pada bentuk pemikiran yang dicanangkan oleh Adam Smith. Ia adalah serang tokoh yang cukup masyhur dengan pemikiran ekonomi modern. Selalu ada keterkaitan diantara kedua teori tersebut. Sebab, kedua teori ini memiliki kekuatan yang sangat dekat. Masyarakat tradisioal yang hendak menjalankan kehidupan didalam keutuhhan keluarganya bisa berpaling dari ekonomi modern. Namun, ketika suatu masyarakat menginginkan untuk melanjutkan kehidupan dalam sebuah keadaan yang modern, maka salah satu hal yang bisa  dilakukan adalah terkait dengan modernisasi ekonomi.  Cara atau bentuk melalui perekonomian yang modern akan menjadi hal yang tepat untuk mengimplementasikannya dalam menuju kehidupan masyarakat modern.
Ada banyak ciri yang bisa menjadi petunjuk bahwa suatu  masyarakat termasuk dalam masyarakat modern menurut Alex Inkeles. Beberapa ciri yang mendasarinya adalah sebagai berikut :
1.      Percaya diri
Masyarakat modern kerapkali dekat dengan kehidupan yang serba baru dan sangat terpengaruh oleh adanya globalisasi. Diperlukan kekuatan yang besar untuk merubah diri dalam lingkup tradisional dan primitif menuju masyarakat modern yang tidak mengerti tentang situasi seperti ini. Salah satu  hal  yang bisa menjadi kekuatan besar dalam diri seorang manusia adalah mereka yang mengantongi kepercayaan secara penuh dari dalam diri mereka untuk masing-masing individu. Sekarang bisa dibayangkan jika kepercayaan terhadap diri sendiri saja sangat tipis bahkan nyaris tidak ada, maka bukan menjadi hal baru dalam kegagalan masyarakat modern. Ketika seseorang memiliki kepercayaan dalam dirinya, maka bisa dipastikan bahwa ia juga berpikir maju terhadap setiap hal yang ia lakukan. Selain itu, besar kemungkinan bahwa dia  mampu untuk berperan dalam kehiupan yang jauh lebih rumit dan keras ini. Dari sini bisa disimpulkan bahwa rasa percaya diri bisa dipakai ciri untuk mampu mewujudkan masyarakat yang modern.
2.      Menerima hal-hal yang baru
Entah sadar atau tidak, orang yang berrietasi paada modernitas selalu senang dan mudah akrab terhadap hal-hal yang bersifat baru. Jika masyarakat selalu penasaran terhadp hal-hal yang baru ditemukan, maka itu bisa menjadi alat yang kuat dalam menjaga hati dan pancasila. Masyarakat yang berada pada lingkup kehidupann yang modern, akan mudah sekali untuk mengalami rasa bosan. Jenuh juga menjadi hiasan dalam perjalanan kehidupan yang dirasa stagnan. Dari rasa bosan, jenuh, dan mungkin patah semangat akan menjalani hidup dengan model yang bertahan dalam keterpaksaan. Disinilah timbul keinginan untuk lari dan mencari hal-hal baru yang bisa menghilangkan kejenuhan serta mendatangkan beberapa tindakan yang dirasa cukup relevan dalam pemenuhan kebutuhan manusia serta menjadi indikator bahwa dia berada pada kelmpok yang sesuai denan masanya.
3.      Menghargai waktu
Kembali pada sebuah pepatah atau apalah yang mengatakan pada deraksi waktu yang hilang tidak akan kembali. Begitu berharganya waktu  sehingga jika waktu  tidak dimanfaatkan sebaik mungkin, maka mustahil sesorang mampu menjalani kehidupan sesuai dengan kebutuhan yang saat ini dibutuhkan (masyarakat modern). Masyarakat modern sadar bahwa tidak ada yang tahu kapan manusia akan kehilangan nyawa. Dari situ masyarakat akan memanfaatkan waktu yang dimiliki dengan sebaik-baiknya. Ini bisa diterapkan dalam kehidupan masyarakat modern. Namun, jika ternyata praktek dilapangan masih kurang, maka hal tersebut kembali pada kesadaran dan besar krcilnya tanggung jawab yang dimiliki sebagai seorang individu maupun masyarakat.
4.      Memiliki perencanaan dan pengorganisasian
Para masyarakat tradisional mungkin saja menjalani  ehidupanseperti air yang mengalir. Akan tetapi ini sangat bberbeda dengan masyarakat yang memiliki orientasi dan pandangan ke depan. Mereka akan memikirkan setiap tindakan yang mereka lakukan. Mereka akan mempertimbangkan baik buruk dari hal-hal yang menjadi kegiatan dalam kehidupan mereka. Masyarakat tradisional tidak akan mampu memiliki perencanaan layaknya yang dilakukan oleh masyarakat modern. Hal tersebutt dikarenakan pola piikir masyarakat tradisional yang selalu mengira bahwa apapun yang kita lakukan saat ini, adalah bentuk tkdir tuhan yang tidak akan pernah bisa berubah kecuali ketika tuhan berkehendak. Itu menjadi hal  yang sangat bertolak belakang dengan sikap yang dicerminkan oleh para masyarakat modern. Masyarakat mdern selalu percaya bahwa semu  yang direncanakan akan lebih matang jika dibandingkan dengaan hal-hal yang terjadi tanpa perkiraan dan dugaan. Sebab, jika ditinjau dala aspek sosiologi, maka pada dasarnya segala hal yang terjadi didunia ini tidak ada yang reflek/spontan/otomatis. Namun, semuanya merupakan bentukan dari dalam diri yang bisa dikategorikan dalam kehidupan yang direncakanan dan diorganisasikan oleh individu masing-masing “perencanaan dan pengorganisasian positif”.
5.      Lebih percaya pada ilmu pengetahan dan teknologi
 Ada beberapa pendapat terkait hal ini. Memang yang terjadi untuk saat ini seringkali banyak orang yang mengaku bahwa sesungguhnya mereka termasuk dalam manusia yang tak beriman. Hal tersebut bukanlah menafikan/meniadakan bahwa dia lupa akan tuhan dan agamanya dan menjadi manusia yang tidak membutuhkan orang lain maupun yang lainnya. Namun, ada beberapa orang yang menyatakan baik secara langsung maupun tidak langsung, bahwa pengetahuan dan teknlogi adalah segalanya. Semua hal yang terjadi didunia ini  termasuk dalam hal terkecil pada kehidupan bisa menjadi lambang atau tanda untuk mengagumi dan mengikutinya. Walaupun tidak semua orang dalam lingkup masyarakat modern yang lebih percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi, namun mayoritas dari mereka sangat mengagung-agungkan kehidupan yang dengan ilm pengetahuan serta teknologi. Mungkin, ada semacam rasa tidak sadar atau hilang kendali akan adanya pikiran jernih manusia tentang asal muasal buatan BB.
Ciri ini sedikit memberikan bantahan dari saya. Saya tidak setuju secara keseluruhan tentang pandangan bahwa salah satu ciri dari orang yang tergabung dalam masyarakat modern adalah orang-orang yang mendewakan ilmu pengetahuan sebagai tuhan sekaligus teknologi. Sebab, itu tidak secara keseluruhan namun hanya beberapa dari orang-orang modern. Selain itu juga adanya ciri sebelumnya mampu mematahkan masalah ini sebab saling curiga antar satu dengan yang lain.  Disana dijelaskan adanya perencanaan dan pengorganisasian dalam kehidupan. Cukup jelas bahwa sekeras apapun  seseorang masuk dalam dunia keagamaan orang lain, maka akan tetap sulit ketika harus merubah keyakinan sesorang untuk mampu mengikuti dan menuruti yang kita harapkan.
6.      Menghargai harkat hidup orang lain
Bisa disikapi dengan pandangan bahwa ketika kita ingin dihormati, maka sudah selayaknya kit menghormati orang lain. Tanpa adanya hormat dan santun dari kita kepada orang lain, maka orang lain juga akan enggan memberikan rasa horat kepada kita. Maka disini seolah-olah juga embicarakan tentang kedewasaan yangmana seiring berjalannya waktu maka sesorang juga akan bisa tumbuh menjadi masyarakat yang modern dengan tidak melakukan kekerasan yang dilambangkan dengan cara menghargai harkat dan martabat orang lain, maka hal tersebutt sudah mennjadi hal yanng wajar jika dipandang dai kacamata masyarakat modern.
7.       Imbalan sesuai dengan sesuatu yang diberikan
Orang modern akan selalu giat dalam bekerja dengan harapan agar semua kebutuhan dan keinginan bisa terpenuhi dengan lancar tanpa adanya kekurangan satu apapun. Mereka berfikir seperti itu karena tanpa adanya usaha maka akan mustahil kehidupan yang layak dan enak bisa trepenuhi. Ketika kita sudah bekerja dan bersunguh-sungguh barulah usaha kita akan mendapatkan imbalan dengan kesuksesan. Kesuksesan yang diperoleh akan sesuai dengan usaha dan kerja keras yang dilakukan. Sehinngga masyarakat modern sangat antusias untuk bekerja karena memiliki tujuan untuk bisa memiliki kesuksesan dari jerih payah yang dilakukan selama ini. Tidak heran ketika antara masyarakat modern dan tradisional terjadi perbedaan yang cukup jauh. Dan yang selama ini terjadi adalah bahwa kebanyakan antara masyarakat modern dengan tradisional, lebih sukses masyarakat mdern karena telah melakukan perubahan-perubahan dalam kehidupannya serta lebih menggebu dalam setiap hal yang dilaksanakan.
Diatas adalah ciri-ciri yang terkait dengan adanya masyarakat modern. Adam Smith memang tidak banyak bicara terkait dengan asyarakat modern. Ia memberikan gagasan  atau pandangan tentang perekonomian modern. Dalam perekonomian modern dicanangkan bahwa suatu pemerintahan bisa berjalan dengan baik dalam hal pereknomian ketika suatu negara mampu memberikan kebutuhan masyarakat dengan tidak banyak mengeluarkan biaya.  Artinya bagaiaman suau negara menerapkan prinsip ekonomi dengan mengeluarkan seminimal mungkin untuk memperoleh pemasukan sebanyak mungkin.
Sebenarnya selain ciri-ciri diatas juga masih banyak ciri terkait dengan masyarakat modern. Diantaranya adalah juga termasuk masyarkat yang terdiri dari masyarakat heterogen. Mereka bisa menjalani kehidupan dengan berbagai macam jenis orang yang artinya mereka mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan baik. Adanya tindakan dengan mengedepankan rasio yang dilakukan dalam setiap tindakan juga termasuk contoh masyarakat modern. Sebab asyarakat modern akan menggunakan rasio dalam tindakan mereka bukan hanya dengan hati seperti yang dilakukan oleh masyarakat tradisional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar