Oleh : Miftahul Khoiriyah Al Istiqomah
Banyak makna
yang tersurat dari setiap kata. Mungkin lebih banyak lagi makna yang yang
tersirat yang mungkin berbeda dari prespektif setiap makhluk.
Selalu menjadi
rutinitas kita dalam setiap kegiatan. Entah sadar atau tidak, sengaja atau
tidak, kita sebagai warga pergerakan selalu menyelipkan bacaan surat
yang menjadi ummul Quran, yaitu surat
Al Fatikhah. Sab’ul Matsani tersebut sudah jelas diartikan dalam mushaf suci yang
merupakan pedoman bagi kita, para hamba yang rindu akan kasturi surga.
Akan lebih
sempurna dan indahnya bacaan kita jika kita sedikit mengerti akan maksud yang
ada didalamnya. Berikut adalah makna dalam surat Al Fatikhah menurut seorang
pendiri sekaligus pengasuh pondok pesantren Sunan Drajat Banjaranyar Paciran
Lamongan, K.H. Abdul Ghofur.
Al Fatikhah
ayat 1 : kenanglah jasa dan pengorbanan orang lain kepada kita niscaya akan
menimbulkan rasa hutang budi, kelembutan hati, dan kasih sayang kepadaNya.
Al Fatikhah ayat 2 : bila kita di puji,
segeralah ingat aib, dosa, maksiat, dan kekurangan yang kita miliki agar tidak
terkecoh, segeralah memuji Allah, dzat yang maha menutupinya.
Al Fatikhah
ayat 3 : tak usah ragu untuk mengasihi dan menyayangi sesama karena semua itu
akan kembali kepada diri kita, minimal kepuasan batin bila ikhlas melakukannya.
Al Fatikhah
ayat 4 : Ingatlah hidup hanya mampir. Akan ada saatnya kita meninggalkan apapun
yang kita miliki dan cintai. Semakin siap, semakin bermakna hidup ini.
Al Fatikhah
ayat 5 : sungguh cemas dan berbahaya bila hidup di belantara dunia tak ada yang
memandu, tapi sungguh tenang dan selamat bila selalu di bimbing Allah pemilik
semesta.
Al Fatikhah
ayat 6 : Betapa menderitanya orang yang tersesat, hati selalu resah, langkah
tak pasti, bahaya di datangi, semakin sengsara. Begitulah nasib yang tersesat
dari jalan Allah.
Al Fatikhah
ayat 7 : nikmat bukanlah bergelimang duniawi tapi kemampuan mengenal Allah,
meniti jalan yang diridloi Allah, ikhlas hatinya.
Banyak hal yang
mampu kita maknai dan banyak pula perbedaan yang akan kita jumpai. Sebanyak
manusia yang memknainya, sebanyak itu pula perbedaan yang mungkin ada. Setelah
tahu satu dari sekian prespektif makna yang terkandung dari surat Al Fatikhah
ini, semoga kita semakin bersemangat membacanya dalam setiap pertemuan kita
ketika berproses bersama dan berjuang untuk hidup lebih bermanfaat lagi. Mari kita jadikan hal ini tidak sebatas
rutinitas tapi juga kebutuhan dan kesadaran kita semua. Setiap hal selalu
mempunyai arti karena tak
ada yang percuma. Setiap makhluk yang diciptakan oleh sang maha kuasa dan
pencipta alam semesta juga selalu memberikan manfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar