Selasa, 28 Mei 2013

Secercik makna surat Al Fatikhah




Oleh : Miftahul Khoiriyah Al Istiqomah
 
Banyak makna yang tersurat dari setiap kata. Mungkin lebih banyak lagi makna yang yang tersirat yang mungkin berbeda dari prespektif setiap makhluk.
Selalu menjadi rutinitas kita dalam setiap kegiatan. Entah sadar atau tidak, sengaja atau tidak, kita sebagai warga pergerakan selalu menyelipkan bacaan surat yang menjadi ummul Quran, yaitu surat Al Fatikhah. Sab’ul Matsani tersebut sudah jelas diartikan dalam mushaf suci yang merupakan pedoman bagi kita, para hamba yang rindu akan kasturi surga.

Akan lebih sempurna dan indahnya bacaan kita jika kita sedikit mengerti akan maksud yang ada didalamnya. Berikut adalah makna dalam surat Al Fatikhah menurut seorang pendiri sekaligus pengasuh pondok pesantren Sunan Drajat Banjaranyar Paciran Lamongan, K.H. Abdul Ghofur.  
Al Fatikhah ayat 1 : kenanglah jasa dan pengorbanan orang lain kepada kita niscaya akan menimbulkan rasa hutang budi, kelembutan hati, dan kasih sayang kepadaNya.
 Al Fatikhah ayat 2 : bila kita di puji, segeralah ingat aib, dosa, maksiat, dan kekurangan yang kita miliki agar tidak terkecoh, segeralah memuji Allah, dzat yang maha menutupinya.
Al Fatikhah ayat 3 : tak usah ragu untuk mengasihi dan menyayangi sesama karena semua itu akan kembali kepada diri kita, minimal kepuasan batin bila ikhlas melakukannya.
Al Fatikhah ayat 4 : Ingatlah hidup hanya mampir. Akan ada saatnya kita meninggalkan apapun yang kita miliki dan cintai. Semakin siap, semakin bermakna hidup ini.
Al Fatikhah ayat 5 : sungguh cemas dan berbahaya bila hidup di belantara dunia tak ada yang memandu, tapi sungguh tenang dan selamat bila selalu di bimbing Allah pemilik semesta.
Al Fatikhah ayat 6 : Betapa menderitanya orang yang tersesat, hati selalu resah, langkah tak pasti, bahaya di datangi, semakin sengsara. Begitulah nasib yang tersesat dari jalan Allah.
Al Fatikhah ayat 7 : nikmat bukanlah bergelimang duniawi tapi kemampuan mengenal Allah, meniti jalan yang diridloi Allah, ikhlas hatinya.
Banyak hal yang mampu kita maknai dan banyak pula perbedaan yang akan kita jumpai. Sebanyak manusia yang memknainya, sebanyak itu pula perbedaan yang mungkin ada. Setelah tahu satu dari sekian prespektif makna yang terkandung dari surat Al Fatikhah ini, semoga kita semakin bersemangat membacanya dalam setiap pertemuan kita ketika berproses bersama dan berjuang untuk hidup lebih bermanfaat lagi.  Mari kita jadikan hal ini tidak sebatas rutinitas tapi juga kebutuhan dan kesadaran kita semua. Setiap hal selalu mempunyai arti karena tak ada yang percuma. Setiap makhluk yang diciptakan oleh sang maha kuasa dan pencipta alam semesta juga selalu memberikan manfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar