Tepatnya
30 mei 2013. Tak ada tiupan lilin saat itu. Kue cantik yang di bawa oleh
sekelompok remaja putri juga tak ada. Bangun karena rambut sudah penuh dengan
bedak bayi berwarna putih, dengan taburan tepung di wajah juga tak ku jumpai
saat itu. Aku terbangun karena dering HP, panggilan dari seorang teman pada
dini hari.
Dulu ketika aku harus berada di balik “tembok” selama tujuh tahun,
dengan cara yang sama selalu ku sambut hari dimana aku di lahirkan dan pertama
aku mengenal dunia. Tapi tak jadi masalah, tahun ini pun memberikan kesan yang
lebih. Ada kelebihan juga kekurangan yang ada dalam cara orang-orang dekatku
memberikan kejutan untukku. Segala yang ku dapatkan pada hari itu cukup terekam
jelas dalam memoriku. Tak ada fisik yang bisa ku tunjukkan. Bukan permasalahan
karena tak perlu banyak yang tahu, cukup aku yang merasakan. Macam rasa yang
terjadi, mulai dari senang, terkejut, malu, takut, hingga bahagia ada dalam
hari itu.
Bagi
orang lain, mungkin bukan menjadi sesuatu yang spesial. Namun, menjadi hal yang
sangat bermakna dan aku menyukainya. Ada harapan yang aku adukan pada sang
Pencipta. Dalam iringan langkahku, aku selalu berharap segala aktifitasku bisa
menjadi salah satu jembatanku untuk mewujudkan harapan itu. Banyak yang aku
harapkan terjadi dalam roda kehidupanku. Yang jelas, aku sekarang adalah
seorang mahasiswa yang memiliki tanggung jawab tidak hanya pada diriku sendiri
tapi juga keluarga, almamater, sahabat, kawan, teman, dan negaraku. Selain itu
kata “aktifis” juga sering di lontarkan kepadaku sejak beberapa bulan yang
lalu. Aku berharap ada perubahan dalam diriku. Menjadi insan yang bernilai dan
lebih baik serta seseorang yang memiliki kedewasaan yang cukup sekaligus mampu
mempertanggunjawabkan di hadapan semuanya. Tuhan, aku yakin Engkau lebih tahu
yang baik untukku. Jagalah aku dari hal-hal yang bisa membuatku rugi baik dalam
kejamnya dunia ini maupun bayang-bayang bentuk kehidupanku di akhirat nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar