Oleh
: Miftahul Khoiriyah Al Istiqomah
(05
Desember 2013)
Kebanyakan
dari kita sangat anti dengan sebuah hal yang tidak layak disepakati oleh
kalangan umum. Apa yang tidak baik menurut kita akan menyandang kata “negative”
meskipun tidak menjadi sebuah jaminan pandangan itu diterima oleh manusia
selain kita. Segala sesuatu yang sinergi dengan negativitas akan menimbulkan
banyak ketakutan karena pikiran kita yang telah terkonstruk atau memang dengan
sengaja kita konstruk untuk melinearkan keduanya. Pada masa Orde Baru, sadar
atau tidak semua yang hidup pada masa itu sedang diselimuti dengan banyak
tekanan serta kebebasan yang sangat terbatas. Pada kaca mata kecil saya sedikit
memandang refleksi yang kurang tepat akan peristiwa masa lalu itu menjadi
hiasan aktifitas kita untuk saat ini. Mengutip kalimat dalam buku ini yang
berjudul “Memahami Negativitas Diskursus
tentang Massa, Teror, dan Trauma”. Sebuah kalimat yang kemudian mengingatkan
dan menyadarkan saya bahwa ini mirip dengan apa yang saat ini saya alami
bersama mereka yang sedikit banyak orang katakan sebagai pejuang. Kalimat ini
“takut kebebasan, rindu dikuasai”.